May 4, 2018

Revan & Reina

1


REVIEW REVAN & REINA

Judul: Revan & Reina
Penulis: Christa Bella
Penerbit: Ikon
Cetakan: II, Agustus 2016
Tebal: 302 halaman
ISBN: 978-602-74653-0-5

Blurb:

Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram.

"Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali."

Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk.

Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh.
Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali?
Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.

Review:

Cinta memang tak memandang usia. Ketika dua hati telah terpaut, maka usia tak lagi menjadi masalah. Yang terpenting adalah perasaan, juga kenyamanan yang dirasakan kedua belah pihak. Apabila pasangan kekasih telah merasakan hal tersebut, maka harapan hubungan bisa langgeng pun bukannya mustahil untuk diwujudkan.

Hal ini terbukti dalam novel Revan & Reina karya Christa Bella. Revan yang notabene masih murid SMA berpacaran dengan Reina yang berstatus mahasiswi. Meski Reina lebih tua, tapi tak membuat Revan malu mengakui hubungannya.

Hubungan Revan dan Reina mulai dilanda masalah saat sosok laki-laki di masa lalu Reina yang bernama Fabian muncul. Ketika SMA, Reina pernah menyukai Fabian. Fabian pun menaruh perhatian pada Reina. Tak ayal, hal itu melambungkan harapan Reina, membuatnya ingin menjadi pacar Fabian.

Sayangnya, tiba-tiba saja Fabian menghilang dan tak pernah menghubungi Reina. Saat dilanda kegalauan itulah, Revan selalu ada di samping Reina. Hal itu membuat Reina lambat laun sanggup melupakan dukanya atas kepergian Fabian.

Kemunculan kembali Fabian tentu membuat Reina gundah. Dia mencoba menjaga jarak dengan pemuda itu, karena masih sakit hati dengan perbuatannya di masa lalu. Fabian sendiri seolah tak peduli. Dia terus berusaha mendekati Reina. Untunglah Reina bersikeras tak ingin berhubungan lagi dengan Fabian. Dia tak mau mengulangi apa yang dulu pernah dia lakukan.

"I decided to stop chasing people since a long time ago. Karena aku tau, orang yang worth it untuk dipertahankan, toh juga akan bertahan untuk aku. Dan, yang sanggup itu cuma Revan seorang." (hal. 203)

Selain Fabian, ada pula sosok gadis bernama Diandra. Diandra adalah adik kelas Revan, sekaligus adik tiri Fabian. Kebaikan Revan membuat Diandra salah paham. Sementara Revan bersikukuh dia cuma bersikap baik padanya. Reina pun memberi tahu Revan sudut pandang lain mengenai hal tersebut.

"Kalo dilihat dari perspektif dia, wajar saja dia sempet merasa head over heals karena diperhatiin sama lo. Dan, kalo gue ada di posisi dia, gue pikir mungkin juga akan merasa seperti itu. Apalagi bukan sekali dua kali aja lo terkesan kayak lagi approach dia. Masalahnya justru adalah dia jadi salah sangka karena lo salah langkah." (hal. 253)

Kejutan disiapkan penulis lewat alasan kenapa Fabian sempat menghilang dari kehidupan Reina. Alasannya memang klasik, tapi cukup memperlihatkan ketidaksiapan Fabian dalam menanggapi perasaan Reina. Bukan hal yang patut dicontoh tentu saja, karena sikap Fabian tersebut hanya menyakiti hati Reina.

Untuk ukuran sepasang kekasih, interaksi Revan dan Reina dalam novel ini tergolong berbeda dan unik. Omongan mereka cenderung blak-blakan layaknya sahabat karib. Hal ini bukan tanpa alasan. Keakraban mereka terjalin sejak kecil, karena mereka bertetangga. Melihat fakta tersebut, pantas rasanya Revan dan Reina merasa nyaman satu sama lain. Kebersamaan mereka sejak kecil yang menjadi kunci utamanya.

Selain kisah cinta Revan dan Reina, yang menarik dalam novel ini adalah sisi humornya. Tak jarang celetukan para tokohnya mengundang tawa. Interaksi via grup chat pun tak kalah lucu. Apalagi Revan punya kebiasaan salah ketik dan salah omong. Hal ini tentu menjadi daya tarik novel ini dan membuatnya tak membosankan untuk dibaca hingga tamat.

Tren novel yang diangkat ke layar lebar bukanlah hal yang baru. Melihat antusiasme pembaca novel Revan & Reina, visualisasi kisahnya dalam layar lebar yang akan tayang pada tahun 2018 patut dinantikan. Kekonyolan dan keromantisan pasangan beda usia ini akan membuat siapa pun memahami bahwa cinta sejati jangan pernah disia-siakan, tapi sepantasnya dipertahankan dan juga diperjuangkan.

Rate: 3/5 bintang

1 comment:

  1. Penasaran sama filmnya, apakah akan sebooming Dilan? Hehe.

    ReplyDelete