Jun 5, 2018

Steelheart

0


REVIEW STEELHEART

Judul: Steelheart
Penulis: Brandon Sanderson
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan: I, April 2016
Tebal:  565 halaman
ISBN: 978-602-098-998-3

Blurb:

Saat Calamity muncul, manusia yang terkena efeknya mendapatkan kekuatan super. Orang-orang menyebut mereka Epic. Namun, alih-alih menjadi pahlawan, mereka menggunakan kekuatan untuk menguasai dunia dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi tujuan mereka.

Teror menyebar ke seluruh negeri. Bumi diliputi kegelapan. Para manusia biasa harus hidup di bawah tanah. Tak ada yang berani memberontak, kecuali Reckoners—sekelompok manusia biasa yang mengabdikan diri melawan Epic.

David ingin bergabung dengan Reckoners karena dialah satu-satunya saksi mata kelemahan Steelheart. Dan sudah saatnya dia membalaskan kematian ayahnya.

Review:

Sepuluh tahun lalu di sebuah bank, David menyaksikan Steelheart terluka oleh tembakan ayahnya. Steelheart adalah Epic yang memiliki kekuatan super dan bisa mengubah apa pun menjadi baja. Harusnya dia tak punya kelemahan dan tak terkalahkan. Namun, insiden penembakan itu mengubah segalanya. Tak boleh ada yang tahu Steelheart punya kelemahan. Steelheart pun berusaha melenyapkan saksi atas peristiwa tersebut, tanpa tahu David yang pura-pura mati menjadi satu-satunya saksi yang selamat.

Kematian ayahnya membuat David terobsesi membunuh Steelheart. Selama bekerja di pabrik senjata, dia membuat catatan mengenai para Epic dan segala kelemahan mereka. Saat usianya sudah cukup dewasa dan tak boleh berada di pabrik lagi, David mencoba mendekati kelompok Reckorners. Pekerjaan Reckorners adalah membunuh para Epic. David merasa hanya dengan bergabung dengan Reckorners lah dia bisa membalaskan dendam kematian ayahnya.

David berhasil menjadi salah satu anggota Reckorners setelah dia melibatkan diri dalam rencana pembunuhan Refractionary. Berbekal rencana pembunuhan Steelheart yang dia rancang selama bertahun-tahun, dia berhasil membujuk Prof, pimpinan Reckorners untuk mengubah target operasi, yaitu dengan membunuh Steelheart.

Rencana pembunuhan Steelheart mulai dilancarkan. Walau demikian, salah satu anggota Reckorners yang bernama Megan tak menyukai rencana David. Meski Megan tak bisa mendukung sepenuhnya, dia tetap bersikap profesional dengan tetap mengikuti rencana yang dicanangkan oleh Prof selaku pimpinan Reckorners.

Saat pertarungan yang mendebarkan di mana Steelheart muncul untuk melawan Reckorners, David mendapati kenyataan yang mengejutkan mengenai Megan. Tak hanya itu, jati diri Prof yang sesungguhnya pun terkuak. Meski tahu akan ada bencana besar lain yang menanti, David tetap pada rencananya membunuh Steelheart. Karena bagaimanapun kematian ayahnya harus dibalaskan.

***

Belum afdol rasanya menjadi fans garis keras Brandon Sanderson kalau belum membaca seri Reckorners Trilogy. Masih setia pada genre fantasi, kali ini Brandon Sanderson menyuguhkan kisah bak aksi dalam komik pahlawan super. Namun, alih-alih menjadikan orang-orang berkekuatan super ini (yang dipanggil dengan sebutan Epic) menjadi tokoh protagonis, Brandon Sanderson menjadikannya tokoh antagonis. Tak ada pahlawan super di sini. Yang ada malah manusia berkekuatan super yang jahat, tak kenal ampun, haus kuasa, dan gampang membunuh.

Pada novel Steelheart yang mana adalah buku pertama Reckorners Trilogy, premis yang ditawarkan sangat jelas, yaitu pembalasan dendam David atas kematian ayahnya yang dibunuh Steelheart. David adalah tokoh yang menarik. Obsesinya untuk membunuh Steelheart membuatnya menjadi sosok pengamat yang andal. Dia tahu sebagai manusia biasa, dia tak bisa mengalahkan para Epic. Namun, para Epic bukannya tak memiliki kelemahan. Berbekal itulah, David mengamati para Epic. Dia tahu harus mengenal musuhnya sampai ke akar-akarnya agar bisa mengalahkan mereka. Dan, bergabung dengan Reckornes menjadi satu-satunya cara untuk menumpas para Epic.

Mempelajari tentang Steelheart, menganalisis para Epic sehingga aku bisa menemukan cara untuk membunuhnya, adalah hasratku. Jika ada tempat yang memang cocok untukku, bukankah itu bersama para Reckorners? Bukankah itu merupakan panggilan jiwa mereka juga? (hal. 144)

Sebagai penguasa Newcago, Steelheart memiliki bawahan yang mendukung pemerintahannya. Mereka pun sama-sama Epic, seperti Nightwielder, Firefight, dan Conflux. Rencana pembunuhan Steelheart tentu tak lepas dari bawahan Steelheart. Bagaimanapun, Steelheart jarang menampakkan diri, kecuali pada saat-saat tertentu. Karena itulah, butuh strategi untuk menumbangkan Steelheart. Di sinilah rencana David dilancarkan. Rencana David yang disempurnakan oleh Prof terbilang jenius. Mereka membuat umpan seakan-akan ada Epic baru yang ingin mengambil alih Newcago. Dengan cara inilah Reckorners memancing Steelheart untuk menampakkan diri, lalu membunuhnya.

Seperti novel-novel Brandon Sanderson yang lain, bersiaplah untuk dibuat terkejut dengan plot yang disajikan. Sejak awal, ada hint-hint sepele yang sepertinya tak terlalu penting. Namun, menjelang akhir malah menjadi penentu. Semisal tentang jati diri Megan dan Prof. David yang menaruh hati pada Megan pun terkena imbasnya, karena dia tahu sosok yang disukainya memiliki sisi lain yang tak terbayangkan. Selipan kisah cinta David membuat novel ini tak melulu menyuguhkan aksi fantastis. Namun, juga sisi pemuda biasa yang tertarik pada seorang gadis cantik.

Motif balas dendam yang menjadi premis utama novel ini pun mengantarkan David pada pemahaman baru tentang ayahnya. Pihak tertindas selalu mendambakan pahlawan. Begitu pula yang diyakini ayah David. David pun akhirnya memahami hal ini sebagai mimpi ayahnya. Bahwasanya pahlawan itu ada. Dan, sebagai manusia biasa tak ada salahnya optimis terhadap hal itu.

Aku menyadari bahwa aku tidak berjuang demi balas dendam, dan tidak berjuang demi penebusan dosa. Aku tidak berjuang demi kematian ayahku. Aku berjuang demi mimpi-mimpinya. (hal. 562)

Menamatkan novel ini benar-benar membuat siapa pun akan kagum pada Brandon Sanderson. Tiap elemen yang disajikan, mulai dari deskripsi seperti apa dunia setelah Calamity, para tokoh, alur, hampir semua nyaris sempurna. Susah sekali mencari letak bolong logika. Kalau memang menyukai fiksi fantasi dengan penggambaran manusia super, wajib hukumnya membaca novel ini. Amat sangat direkomendasikan!

Rating: 5/5 bintang

0 comments:

Post a Comment