Nov 18, 2017

My Empress

0


REVIEW MY EMPRESS

Judul: My Empress
Penulis: Syakia Lingga
Penerbit: Fantasious
Cetakan: I, Juni 2017
Tebal: 584 halaman
ISBN: 978-602-692-290-8

Blurb:

Terkadang, cinta sejati sulit untuk menerima kenyataan perpisahan. Rasa hampa yang ditinggalkan selalu berpusar di dasar hati dan tak mau pergi. Itulah yang dialami oleh Kaisar Tan dari Kerajaan Hanzhi yang kehilangan calon permaisurinya dengan cara yang sangat tragis. Ia merasakan ada yang tidak biasa dari peristiwa nahas itu. Cinta dan duka berpadu menjadi satu, membuatnya menolak melupakan bahkan menggeser posisi Ailan, sang gadis idamannya itu.

Tanpa ia tahu, Ailan dan salah seorang pelayan setia keluarganya berhasil selamat dari pembantaian yang didalangi orang dalam istana. Demi terus hidup, Ailan terpaksa menyamarkan identitas dan menampilkan diri sebagai seorang pemuda desa bernama Lan. Dalam penyamarannya, ia tekun berlatih pedang dan bela diri dari seorang guru misterius. Keinginan mencari tahu apa yang sebenarnya menimpa keluarganya tak pernah padam. Ia tahu harus selalu mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.

Sampai ketika rombongan Kaisar Tan berkunjung ke desa tempatnya tinggal, kesempatan untuk menyelidiki penyerangan keluarganya sembilan tahun silam datang tanpa diduga. Kaisar Tan yang terpesona dengan kepiawaian Lan dalam bela diri, mencari cara untuk bisa membawanya ke istana dan mengangkat pemuda itu sebagai pengawal pribadi, tanpa menyadari bahwa dorongan itu sebenarnya berasal dari kerinduan pada sosok Ailan yang tak pernah sirna.

Di tengah perasaan aneh dan terlarang yang makin muncul di antara keduanya, situasi istana dan Negeri Hanzhiling semakin memanas. Pihak-pihak yang ingin merebut kuasa semakin berani melancarkan serangan diam-diam. Di pundak keduanyalah masa depan cinta mereka dan Kerajaan Hanzhiling berada.

Review:

Kaisar Tan tak bisa melupakan Ailan, gadis yang dia cintai sekaligus calon permaisurinya yang diduga tewas karena dibunuh di hutan. Ketika melihat Lan, Kaisar Tan seperti melihat sosok Ailan dalam diri pemuda itu. Kaisar Tan gundah. Terlebih ketika dia mulai tertarik dengan Lan dan berusaha membuat pemuda itu selalu ada di dekatnya. Sesungguhnya, Kaisar Tan sadar perasaannya tak pada tempatnya, karena dia pun sama-sama laki-laki. Sayangnya, dia tak bisa berhenti menginginkan keberadaan Lan untuk selalu ada di sampingnya.

Sementara itu, akibat tragedi di masa lalu, Ailan terpaksa mengubah namanya menjadi Lan. Dia mesti menyamar menjadi laki-laki dan meninggalkan identitasnya sebagai perempuan. Ketika Kaisar Tan menunjuknya sebagai pengawal pribadi, Lan tahu ini kesempatan yang bagus untuk menyelidiki dalang di balik pembunuhan ayah dan ibunya.

Meski dipenuhi kesalahpahaman, semesta seolah menghendaki Kaisar Tan dan Ailan untuk kembali bersama. Namun, itu rupanya bukan hal yang mudah. Konflik internal kerajaan yang melibatkan pernikahan Kaisar Tan, perebutan tahta, kudeta, bahkan pengkhianatan tak bisa lepas dari keduanya.

***

Novel ini mengambil latar di Kekaisaran Hanzhiling yang dipusatkan pada Kerajaan Hanzhi. Meski setting tempatnya tak ada di dunia nyata, namun penulis memberi keterangan tersendiri di halaman belakang novel untuk menjelaskan seperti apa Kekaisaran Hanzhiling, sistem pemerintahan di Kerajaan Hanzhi, dan tradisi yang ada di sana. Sebelum membaca novel ini, ada baiknya membacanya terlebih dahulu untuk mempermudah memahami seperti apa kondisi yang ingin disampaikan penulis.

Formula cerita di mana seorang perempuan terpaksa mengganti identitasnya menjadi laki-laki tentu lumrah dilihat pada drama-drama Korea. Novel ini pun mengambil tema serupa, di mana Ailan harus menyamar sebagai laki-laki dengan nama Lan setelah insiden yang menewaskan kedua orang tuanya. Pertemuannya dengan Kaisar Tan membawanya kembali ke istana sebagai pengawal pribadi. Setelah peristiwa Kaisar Tan yang nyaris diracun, Lan mulai diserahi tugas untuk mencari dalang di balik pembubuh racun tersebut. Hal inilah yang mengawali serentetan peristiwa yang kemudian merujuk pada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Kaisar Tan, dan tradisi Yishi Xuan (tradisi pemilihan calon pendamping kaisar), yang berbuntut pada peristiwa terbunuhnya orang tua Ailan.

Novel ini memiliki cukup banyak konflik internal dalam kerajaan yang menarik untuk diikuti. Misalnya saja mengenai rencana pernikahan Kaisar Tan. Untuk meneruskan tahta, Kaisar Tan harus mempunyai keturunan. Dia pun dipaksa menikahi Bhea Jenna, salah satu kandidat Yishi Yuan. Kaisar Tan tak menyukai keputusan sepihak Ibu Suri Loumi tersebut. Dia pun mulai melancarkan serangan tidak sukanya dengan pura-pura menjalin cinta dengan Lan, sehingga menimbulkan kasak-kusuk di istana kalau Kaisar Tan adalah penyuka sesama jenis. Dengan kondisi Lan yang tengah menyamar sebagai laki-laki, tentu terlihat lucu sekali. Terlebih melihat bagaimana frustasinya Kaisar Tan yang menganggap dirinya tak normal, karena benar-benar menyukai Lan.

Selain masalah rencana pernikahan Kaisar Tan dan Bhea Jenna, ada pula Pangeran Yuan yang diam-diam menaruh perhatian pada Lan. Pangeran Yuan sosok yang misterius. Tindak-tanduknya pun tak terbaca. Di satu sisi dia berada di pihak pemberontak, tapi di sisi lain dia memihak Kaisar Tan. Walau perannya sedikit kabur di awal, tapi pada akhirnya dia mendapat apa yang diidam-idamkannya selama ini, yaitu untuk menjelajah dunia di luar istana, sesuai titah Kaisar Tan.

“Puaskan dirimu melihat dunia di luar sana,” ujarnya, lantas mengencangkan jemarinya pada bahu sang pangeran. “Namun kau harus ingat jika tempatmu adalah di istana ini. Selamat jalan Shion, kembalilah tanpa kurang suatu apa pun. Kami akan menunggumu.” (hal. 480)

Melihat banyaknya konflik yang disajikan, novel ini tergolong memiliki ritme cerita yang cukup lambat. Walau demikian, tak ada satu pun adegan yang terbuang percuma dalam novel ini. Begitu pula dengan para tokoh yang dimunculkan, mulai dari tokoh utama, tokoh pendukung, bahkan sampai figuran. Semuanya diatur sedemikian rupa dan diramu secara apik, demi menunjang keutuhan plot yang telah dirancang oleh penulis.

Selain dari segi plot yang apik, ada bagian dalam novel ini yang bermakna filosofis. Di novel ini diceritakan ada seorang cendekiawan bernama Kung Thosi yang hidup pada masa kakek buyut Kaisar Tan. Pemikiran Kung Thosi yang dituangkan dalam biografinya inilah yang dikagumi Kaisar Tan:

Karena itu, Li Huang, bagiku bumi dan langit adalah kesetaraan. Karena kita tidak akan pernah melupakan keagungan langit yang memberikan berkah, namun juga tidak dapat hidup jika bukan di atas bumi yang mereka sebut hina. (hal. 144)

Puncak kehidupan yang sempurna itu bukanlah ketika kau menggenggam kekuasaan di tanganmu, bukan juga saat kau membuat orang-orang tunduk pada titahmu. Kesempurnaan itu, adalah ketika kau mengerti makna hidup. Merasakan sederhana dalam kekayaan, mengerti sedih yang akan menjelaskanmu artinya bahagia, dan terluka yang akhirnya akan tersembuhkan oleh cinta. (hal. 502)

Puncak kehidupan untukmu, adalah ketika kau mendapatkan kasih sayang dari orang-orang berjiwa setia, serta mampu membalasnya dengan cinta yang sama besar. Seperti cinta pada orang tua kepada putra-putrinya, atau seperti cinta sepasang kasih, juga cinta seorang kaisar yang mulia kepada para rakyatnya. (hal. 502)

Melihat kelebihan novel ini, dapat disimpulkan bahwa tak semua cerita yang berasal dari Wattpad itu buruk dan hanya mengandalkan jumlah viewer. Dari segi gaya tulisan, plot yang disajikan, penyelesaian konflik yang tak terburu-buru, bahkan sisi komedi di beberapa tempat, memberikan pengalaman yang menyenangkan saat membaca novel ini. Penulis juga memberi satu pesan sederhana yang tersirat, yaitu mengenai takdir antara dua insan. Lewat perjalanan cinta Kaisar Tan dan Ailan, dapat dilihat ketika dua orang memang ditakdirkan untuk bersama, maka pada akhirnya mereka pasti akan bersatu.

Pada akhirnya, kau akan kembali pada takdir yang telah memanggil.

Rate: 4/5 bintang

0 comments:

Post a Comment