Jun 8, 2019

In the Eye of the Storm

0


REVIEW IN THE EYE OF THE STORM

Judul: In the Eye of the Storm
Penulis: Brilliant Yotenega
Link: Storial.co

Blurb:

Membaca di bagian pertama saja sudah membuat saya tertohok. Bagaimana tidak? Saya seperti membaca cermin. Cerita-cerita itu bayangan yang dipantulkan balik. Saya serasa melihat saya sendiri, kejatuhan saya, sakitnya saya menghadapi hidup yang terasa gak adil.

Cerita mas Ega mengalir, beberapa bagian malah satir dan komikal. Membuat cerita yang tadinya saya kira akan membosankan seperti happily ever after-nya sinetron-sinetron di Indonesia harus terkejut dengan twist yang pas pada saatnya. Saya tidak sadar kalau saya sudah sampai di bagian ending tiap bab saja setiap kali membacanya. Saya juga selalu dibuat menunggu untuk bab-bab selanjutnya. Dan mas Ega mampu membuat saya ikut merasa kesal, merasa marah, merasa sedih, ketawa getir, dan ikut bingung dengan apa yang harus dilakukan si tokoh dalam menghadapi hidupnya.

TRIUMPH ONE!

— Ginanjar Teguh Iman (@ginteguh); Born has Labiopalatoschisis. Writer, film-maker.

Review:

Tiap orang pasti pernah mengalami masa-masa getir dan tak berdaya dalam hidupnya. Masa-masa itu tak akan terlupakan bagi sebagian orang. Perjuangan yang dilakukan, kemalangan yang seolah tak pernah berakhir, pun keajaiban yang mendadak muncul, layak dikenang. Di tangan penulis, semua hal itu dapat menjadi ramuan tulisan yang menarik, yang tentunya bermanfaat bagi pembaca. Bahwasanya harapan itu tetap ada, bahkan ketika nasib baik seperti tak berpihak pada hidup kita.

In the Eye of the Storm merupakan true story karya Brilliant Yotenega. Cerita ini termasuk cerita premium di Storial.co yang mana adalah pengalaman penulis sesaat setelah menikah. Pada saat itu, Ega—panggilan penulis—mengalami kebangkrutan. Untunglah Chynthia, istri Ega, mendapat kerja di Jakarta. Mereka pun pindah ke ibu kota dan mulai kehidupan baru di sana. Namun, rupanya tak semudah itu hidup di Jakarta dengan hanya mengandalkan gaji satu orang saja. Dengan biaya hidup yang melambung dan Ega yang tak kunjung mendapat kerja, kehidupan mereka seperti di ujung tanduk. Belum lagi kehamilan Chynthia yang makin membesar. Hal itu membuat Ega makin kelimpungan dan stres, karena tak juga mendapat solusi untuk mengatasi masalahnya.

Seperti layaknya true story, penulis membeberkan hidupnya dengan narasi yang membuat pembaca ikut merasa empati. Permasalahan finansial memang kerap menjadi momok bagi kehidupan berumah tangga, tak terkecuali dengan yang dialami Ega. Tak jarang banyak pasangan menyerah saat dihadapkan pada situasi ini. Hal ini patut dimaklumi. Bagaimana pun berumah tangga tak hanya melulu masalah cinta dan kasih sayang, namun juga keberlangsungan hidup itu sendiri.

Di sebuah keluarga yang masih seumur jagung, ketika istri sudah bekerja dan suami tidak mempunyai pekerjaan, sepasang suami-istri berubah menjadi sama-sama sensitif dalam hal apa pun, terutama jika membicarakan hari esok yang seolah tanpa kepastian. Masa-masa indah berpacaran selama 6 tahun seperti tidak memberikan kontribusi apa pun dalam menghadapi situasi seperti ini.

Sebagai lelaki yang bertanggung jawab, Ega tak menyerah untuk keluar dari masalah yang menghimpitnya. Untunglah, usahanya mencari kerja membuahkan hasil, sehingga Ega tak lagi mengandalkan gaji Chynthia. Namun, masalah tak berhenti sampai di situ. Uang tabungan mereka tak cukup untuk membiayai persalinan Chynthia. Kesabaran Ega kembali diuji di sini. Yang patut diacungi jempol, Ega tak menyerah. Bahkan dia menelan egonya dengan mencari pinjaman uang agar bisa membayar biaya rumah sakit.

Membaca cerita ini membuat siapa pun memahami bahwa berumah tangga tak selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Pasti ada masalah yang menyertai setelahnya. Namun, menyerah juga bukan solusi praktis. Seperti Ega dan Chynthia, tiap pasangan seharusnya sama-sama berjuang untuk mempertahankan biduk pernikahan. Saat itulah, keajaiban akan muncul tanpa disangka-sangka. Bahwa pertolongan memang selalu datang di saat yang benar dan tepat.

Rating: 4/5 bintang

0 comments:

Post a Comment